BUSERJATIM GRUOP-
Ngawi – Pertandingan Liga 4 PSSI Jawa Timur 2024-2025 antara Persinga Ngawi dan Arek Malang Indonesia di Stadion Ketonggo, Ngawi, berakhir dengan ketegangan setelah tim tamu tidak menerima kekalahan tipis 0-1. Gol kemenangan Persinga tercipta di menit tambahan (injury time), yang kemudian memicu protes keras dari kubu Arek Malang Indonesia.
Begitu peluit panjang dibunyikan, suasana lapangan berubah panas. Para pemain, termasuk cadangan dari Arek Malang Indonesia, melampiaskan kekecewaan mereka dengan menyerang pembantu wasit dan juga wasit utama. Mereka menuding kepemimpinan wasit tidak adil dan lebih berpihak kepada tim tuan rumah. Situasi semakin memanas dengan terjadinya adu fisik dan aksi dorong-mendorong di tengah lapangan antara pemain dan ofisial pertandingan.
Ketua Persinga Ngawi, Dwi Rianto Jatmiko, atau yang akrab disapa Antok, menyayangkan insiden tersebut. Ia menegaskan bahwa jalannya pertandingan sudah sesuai aturan. “Saya menyaksikan sendiri laga ini, dan saya rasa semuanya berjalan dengan baik. Gol di menit akhir adalah hasil kerja keras tim, bukan karena keputusan wasit yang berat sebelah,” ujar Antok. Ia menduga insiden tersebut terjadi karena kesalahpahaman semata.
Untungnya, aparat keamanan dari Armed dan Polres Ngawi bergerak cepat untuk meredam situasi. Mereka sigap melerai ketegangan sebelum insiden semakin meluas. Setelah negosiasi singkat, suasana kembali kondusif, dan para pemain kedua tim akhirnya dipisahkan.
Kejadian ini menjadi catatan penting bagi panitia penyelenggara agar lebih memperketat pengamanan dan memastikan prinsip fair play dalam setiap pertandingan. Sepak bola seharusnya menjadi ajang sportivitas, bukan tempat untuk meluapkan emosi secara berlebihan.
red