AWASJATIM.COM II MOJOKERTO- Aksi unjuk rasa warga Dusun Seketi 13 Juni 2022, terhadap galian C tidak hanya di ikuti puluhan orang dewasa tapi juga anak anak, hal ini mendapat perhatian dan membahayakan kata Ketua Bidik Jawa Timur Novendri Yusdi, S.H, beberapa pihak mempertanyakan aksi yang dilakukan puluhan warga dan juga anak anak ini dengan mengatakan bahwa para demonstran tidak memahami persoalan yang mereka tuntut. Apalagi ketika aksi lanjutan yang melibatkan anak anak, muncul dan menyeruak ke permukaan. Kritik pun banyak dilayangkan khususnya terkait tidak memahami persoalan yang sedang terjadi.
Aksi demo sering ditumpangi penumpang gelap yang dapat mengganggu Kamtibmas atau tujuan dari demo tersebut, maka Kordinator demo harus lebih bijak dalam mengumpulkan masa dan menyampaikan aspirasinya. Ketua Barisan Indonesia Tindak Pidana dan Korupsi Novendri Yusdi, S.H meminta masyarakat agar tidak terpengaruh ajakan oknum yang ingin mengganggu Kamtibmas di Desa Jatidukuh tepatnya Dusun Seketi.
Minimnya sosialisasi tentang aktifitas tambang memang dapat memicu kecemburuan sosial namun dalam hal ini kita tidak perlu menanggapi dengan emosi atau kepentingan yang berlebihan.
Pihak Kepolisaan juga mengajak masyarakat untuk tetap menjaga keamanan Kampung dan lebih baik kerja kebun di Kampung, karena masih banyak lahan kosong yang masih produktif daripada ikut-ikutan sesuatu yang tidak tau maksud dan tujuannya.
Kami berharap Aparat Kampung dan tokoh-tokoh masyarakat yang ada di Dusun ikut berperan untuk menyampaikan apa yang menjadi ajakan dan keinginan warga, Pak Lurah atau Kepala Dusun misalnya menampung keinginan dan keluhan warga terkait galian C kemudian dikomunikasikan dengan pengusaha tambang, jika komunikasi ini bisa dilakukan tentu hubungan akan menjadi lebih baik, jadi tidak sekonyong konyong menempuh jalur demo kecuali pengusaha tidak mau diajak bicara atau memberikan kompensasi, menjalin hubungan baik akan bermanfaat untuk kemajuan Dusun tentunya.
Cara- cara atau langkah menyampaikan pendapat harusnya menjadi tanggung jawab semua pihak, mensosialisasikan gerakan musyawarah sebagai warisan leluhur Kerajaan Majapahit.
(Team/Red)